Kenali Gejala Penyakit Infeksi Ginjal
Infeksi ginjal atau pielonefritis terjadi karena berpindahnya bakteri dari kandung kemih ke ginjal, yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman atau nyeri.
Infeksi ginjal biasanya merupakan komplikasi dari infeksi saluran kemih. Bakteri akan memasuki tubuh manusia melalui kulit yang berada di sekitar uretra, lalu berpindah dari uretra menuju kandung kemih, sebelum akhirnya menginfeksi ginjal.
Wanita lebih berisiko untuk mengalami infeksi ginjal karena uretra wanita lebih pendek dibanding uretra pria. Kondisi inilah yang membuat bakteri lebih mudah untuk masuk ke kandung kemih. Selain itu, anak-anak juga rentan terkena infeksi ginjal, terutama bila terdapat kelainan pada saluran kemih sejak lahir atau menderita refluks vesicoureteral dimana urine mengalir kembali dari kandung kemih ke ginjal.
Infeksi yang terjadi pada ginjal membutuhkan penanganan medis segera. Jika terlambat diobati, maka infeksi dapat bertambah parah hingga mengakibatkan kerusakan ginjal permanen. Selain itu, bakteri dapat memasuki aliran darah dan berakibat fatal. Pengobatan infeksi ginjal dapat memakan waktu sampai dua minggu hingga pulih dari gejala yang diderita.
Gejala Infeksi Ginjal
Infeksi ginjal akan mengakibatkan gejala muncul dengan cukup cepat, yaitu hingga hanya berselang waktu beberapa jam setelah bakteri mencapai ginjal. Berikut ini adalah gejala umum yang biasanya muncul pada penderita infeksi ginjal.
- Adanya darah atau nanah dalam urine.
- Bau urine yang tidak seperti biasanya.
- Rasa sakit dan tidak nyaman di sekitar perut samping atau punggung.
- Demam atau menggigil.
- Mual dan muntah.
- Merasa kelelahan.
- Diare.
- Kehilangan selera makan.
Gejala infeksi ginjal di atas kadang-kadang disertai dengan gejala-gejala uretritis (infeksi uretra) atau sistisis (infeksi kandung kemih), seperti sensasi nyeri atau terbakar ketika buang air kecil, frekuensi buang air kecil lebih sering, warna urine lebih gelap, urine berbau tidak sedap, atau merasa tidak bisa mengeluarkan urine sepenuhnya.
Pada anak-anak, umumnya infeksi ginjal diserta tanda-tanda seperti:
- Rewel.
- Susah makan dan/atau muntah.
- Badan yang lemas atau kurang berenergi.
- Nyeri perut.
- Pertumbuhan tidak normal.
- Mengompol.
- Adanya darah dalam urine atau hematuria.
- Bau urine yang tidak seperti biasanya.
- Jaundice atau sakit kuning.
Penyebab Infeksi Ginjal
Infeksi ginjal terjadi ketika bakteri dari saluran kemih bagian bawah menyebar hingga ke organ ginjal. Bakteri yang paling umum menyebabkan infeksi ini adalah bakteri yang biasanya ada pada kotoran manusia, yaitu E. coli.
Perpindahan bakteri dari sekitar anus ke uretra dapat terjadi ketika melakukan hubungan seksual, atau ketika membersihkan daerah tersebut setelah buang air besar. Kemudian bakteri E.coli yang masuk ke uretra dapat menyebar naik hingga ke ginjal.
Selain bakteri E. coli, infeksi ginjal juga bisa terjadi karena bakteri lain atau jamur pada kulit yang menyebar melalui aliran darah lalu masuk ke ginjal. Tapi kondisi ini cukup jarang, dan biasanya hanya terjadi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Faktor risiko infeksi ginjal
Berikut ini adalah beberapa faktor lain yang bisa meningkatkan risiko Anda mengalami infeksi ginjal:
- Berjenis kelamin wanita.
Pada wanita, jarak anus dengan saluran uretra sangat dekat sehingga mempermudah bakteri menyebar ke uretra. Selain itu, saluran uretra di dalam tubuh wanita juga lebih pendek dari pria.
- Kondisi bawaan lahir. Seseorang yang terlahir dengan kelainan pada saluran kemihnya memiliki risiko tinggi untuk terkena infeksi ginjal.
- Obstruksi saluran kemih, seperti batu ginjal dan pembengkakan kelenjar prostat.
- Konstipasi. Anak-anak yang mengalami konstipasi memiliki risiko menderita infeksi ginjal.
- Sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya akibat penyakit diabetes tipe-2 atau HIV/AIDS, atau bisa juga terjadi sebagai efek samping dari kemoterapi.
- Prostatitis, yaitu infeksi yang terjadi pada kelenjar prostat dan bisa menyebar hingga ke organ ginjal.
- Wanita yang aktif secara seksual. Hubungan seksual bisa membuat uretra mengalami iritasi dan mempermudah bakteri memasuki kandung kemih.
- Orang yang sering melakukan seks anal. Bakteri lebih mudah masuk ke saluran kemih hingga akhirnya masuk ke kandung kemih.
- Wanita hamil. Aliran urine dapat menjadi lebih lambat karena perubahan fisik saat hamil, sehingga bakteri dengan mudah menyebar ke organ ginjal.
- Pemakaian kateter jangka panjang. Kateter adalah selang kecil yang dipasang untuk mengeluarkan urine dari kandung kemih.
- Kerusakan saraf di sekitar kandung kemih. Kerusakan pada saraf atau sumsum tulang belakang bisa membuat seseorang tidak menyadari bahwa infeksi sudah menyebar hingga ginjal.
Jika Anda melihat adanya gejala seperti di atas, sebaiknya segera datang periksa ke dokter untuk memastikan kondisi Anda sehingga dapat ditangani dengan baik.
Saudara, keluarga, kerabat atau teman Anda mengalami penyakit serupa ? Yuukk silahkan ikhtiar dengan firmax3, insha allah bisa membantu menyembuhkan keluhan Anda 😊
Atasi segera keluhan Anda dg Firmax3 😊
Konsultasi & Informasi Pemesanan
SMS/WA 0878-3876-1604