Kenali Penyakit Gondok
Penyakit gondok adalah kondisi dimana terjadi pembengkakan kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid adalah organ berbentuk kupu-kupu yang terletak tepat di bawah jakun. Kelenjar ini memiliki fungsi penting, yaitu untuk memroduksi hormon tiroid yang berperan dalam berbagai proses-proses kimiawi yang terjadi dalam tubuh.
Pada kondisi normal, kinerja kelenjar tiroid cenderung tidak kita sadari sama seperti organ-organ dalam yang lain. Tetapi jika terjadi pembengkakan, kelenjar tiroid akan membentuk benjolan pada leher. Benjolan ini akan bergerak naik dan turun saat anda menelan.
Ukuran benjolan pada penyakit gondok ini bervariasi pada masing-masing orang. Pada hampir sebagian besar kasus, penderita penyakit gondok tidak akan merasakan gejala apapun kecuali adanya benjolan di leher. Namun pada kasus yang parah, gejala seperti batuk-batuk, leher terasa tercekik, suara menjadi serak, susah menelan, dan kesulitan bernapas dapat dirasakan oleh pasien.
Jenis-jenis Penyakit Gondok
Terdapat dua jenis gondok, yaitu gondok difus dan nodul. Pengelompokan ini berdasarkan tekstur benjolannya.
Benjolan pada gondok difus terasa mulus saat disentuh. Sementara pada gondok nodul, benjolan terasa tidak rata dan bergumpal. Permukaan yang tidak rata tersebut disebabkan oleh adanya satu atau lebih benjolan berukuran kecil atau apabila terdapat cairan dalam benjolan.
Gejala-gejala Penyakit Gondok
Tidak semua penderita gondok mengalami gejala. Namun apabila terjadi gejala , maka munculnya benjolan abnormal atau pembengkakan pada leher adalah tanda utama yang akan dikeluhkan oleh pasien.
Ukuran benjolan gondok berbeda-beda pada tiap penderita. Benjolan yang berukuran kecil biasanya tidak akan menimbulkan keluhan apapun. Meski demikian, benjolan tersebut dapat memengaruhi pernapasan serta menyebabkan penderita sulit menelan jika ukurannya bertambah besar.
Gejala-gejala lain yang mungkin menyertai pembengkakan meliputi tenggorokan yang terasa membengkak, perubahan suara (misalnya menjadi serak), batuk-batuk, serta kesulitan bernapas dan menelan.
Jika merasakan gejala-gejala di atas, terutama bagi penderita dengan benjolan yang terus membesar dan mengalami kesulitan bernapas atau menelan, Anda sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter.
Penyebab Penyakit Gondok
Gondok terkadang sulit ditemukan penyebabnya karena sangat beragam. Tetapi ada beberapa faktor yang umumnya bisa memicu penyakit ini. Di antaranya adalah:
- Hipertiroidisme dan hipotirodisme. Penyakit gondok dapat terjadi karena kinerja kelenjar tiroid yang berlebihan (hipertiroidisme) atau menurun (hipotiroidisme). Keduanya akan memicu pembengkakan kelenjar tiroid. Hipertiroidisme kebanyakan disebabkan oleh penyakit Graves. Sementara hipotiroidisme dapat dipicu oleh kekurangan yodium atau penyakit Hashimoto. Penyakit Hashimoto dan penyakit Graves merupakan kondisi autoimun.
- Defisiensi yodium. Yodium dibutuhkan kelenjar tiroid untuk memproduksi hormon tiroid. Zat ini dapat ditemukan dalam ikan, tiram, rumput laut, sereal, biji-bijian, serta susu sapi. Karena kekurangan yodium, kinerja kelenjar tiroid akan menurun dan mengalami pembengkakan.
- Merokok. Asap tembakau yang mengandung senyawa tiosianat dapat memengaruhi kemampuan tubuh dalam menyerap yodium.
- Keberadaan nodul dalam kelenjar tiroid. Kebanyakan nodul ini sifatnya jinak. Namun demikian, tetap memerlukan pemeriksaan yang menyeluruh untuk menyingkirkan kemungkinan keganasan.
- Pengaruh kanker tiroid.
- Inflamasi kelenjar tiroid akibat infeksi virus, bakteri, atau obat-obatan tertentu.
- Perubahan hormon karena pubertas, kehamilan, dan menopause.
- Pajanan radiasi, misalnya saat menjalani radioterapi.
- Pengaruh obat litium yang umumnya digunakan untuk menangani depresi dan gangguan bipolar.
Faktor-faktor Risiko Penyakit Gondok
Gondok dapat menyerang siapa saja, tapi ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena penyakit ini. Faktor-faktor pemicu tersebut meliputi:
- Usia. Risiko gondok akan emningkat pada usia 40 tahun ke atas.
- Jenis kelamin. Wanita memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami gangguan tiroid dibandingkan pria.
- Faktor keturunan. Memiliki anggota keluarga yang mengidap kanker tiroid atau penyakit autoimun akan meningkatkan risiko penyakit gondok.
- Obat-obatan seperti amiodarone serta yang mengandung litium.
- Kehamilan dan menopause. Risiko gangguan tiroid meningkat pada saat wanita sedang hamil atau menopause, tapi penyebabnya belum diketahui dengan pasti.
Atasi segera keluhan Anda dg Firmax3
Konsultasi & Informasi Pemesanan
SMS/WA 0878-3876-1604
(Tidak Menerima Telp)