Penyakit Kaki Gajah (Filariasis atau Elephantiasis)
Penyakit Kaki Gajah (Filariasis atau Elephantiasis) adalah golongan penyakit menular yang disebabkan oleh cacing Filaria yang ditularkan melalui berbagai jenis nyamuk. Setelah tergigit nyamuk, parasit (larva) akan menjalar dan ketika sampai pada jaringan sistem lympa maka berkembanglah menjadi penyakit tersebut.
Filariasis biasanya dikelompokkan menjadi tiga macam, berdasarkan bagian tubuh atau jaringan yang menjadi tempat bersarangnya:filariasis limfatik, filariasis subkutan (bawah jaringan kulit), dan filariasis rongga serosa (serous cavity). Filariasis limfatik disebabkan Wuchereria bancrofti,Brugia_malayi,Brugia timori . Gejala Elefantiasis (penebalan kulit dan jaringan-jaringan di bawahnya) sebenarnya hanya disebabkan oleh filariasis limfatik ini. B. timori diketahui jarang menyerang bagian kelamin, tetapi W. bancrofti dapat menyerang tungkai dada, serta alat kelamin. Filariasis subkutan disebabkan oleh Loa loa (cacing mata Afrika)Mansonella streptocerca, Onchocerca volvulus Dracunculiasis(cacing guinea). Mereka menghuni lapisan Lemak yang ada di bawah lapisan kulit. Jenis filariasis yang terakhir disebabkan oleh Mansonella perstans dan Mansonella ozzardi, yang menghuni rongga perut. Semua parasit ini disebarkan melalui nyamuk atau lalat” pengisap darah, atau, untuk Dracunculus, oleh Kopepoda (Crustacea).
Selain elefantiasis, bentuk serangan yang muncul adalah kebutaan Onchocerciasis akibat infeksi oleh Onchocerca volvulus dan migrasi microfilariae lewat Kornea. Filariasis ditemukan di daerah tropis Asia, Afrika, Amerika Tengah, Amerika Selatan, dengan 120 juta manusia terjangkit. WHO mencanangkan program dunia bebas filariasis pada tahun 2020.
Penyakit ini bersifat menahun (kronis) dan bila tidak mendapatkan pengobatan, dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin baik perempuan maupun laki-laki. Penyakit Kaki Gajah bukanlah penyakit yang mematikan, namun demikian bagi penderita mungkin menjadi sesuatu yang dirasakan memalukan bahkan dapat mengganggu aktifitas sehari-hari.
Adapun gejala akut yang dapat terjadi antara lain :
1. Demam berulang-ulang selama 3-5 hari, demam dapat hilang bila istirahat dan muncul lagi setelah bekerja berat
2. Pembengkakan kelenjar getah bening (tanpa ada luka) didaerah lipatan paha, ketiak (lymphadenitis) yang tampak kemerahan, panas dan sakit
3. Radang saluran kelenjar getah bening yang terasa panas dan sakit yang menjalar dari pangkal kaki atau pangkal lengan kearah ujung (retrograde lymphangitis)
4. Filarial abses akibat seringnya menderita pembengkakan kelenjar getah bening, dapat pecah dan mengeluarkan nanah serta darah
5. Pembesaran tungkai, lengan, buah dada, buah zakar yang terlihat agak kemerahan dan terasa panas (early lymphodema)
Sedangkan gejala kronis dari penyakit kaki gajah yaitu berupa pembesaran yang menetap (elephantiasis) pada tungkai, lengan, buah dada, buah zakar (elephantiasis skroti).
Salah satu cara paling aman yang dapat anda lakukan adalah dengan menghindari gigitan nyamuk pembawa cacing filarial, anda bisa memasang kelambu pada tempat tidur, memakai obat nyamuk, kemudian membersihkan rawa-rawa dan berbagai tempat yang berpotensi sebagai tempat berkembang biak nyamuk, lakukan penyemprotan pembasmian nyamuk dewasa, menerapkan PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat), mengikuti pengobatan masal penyakit kaki gajah dari puskesmas dan memeriksakan diri kepada dokter secara berkala.
Dengan melakukan beberapa cara tersebut maka anda dapat menghindari diri anda sendiri maupun keluarga anda dari ancaman penyakit kaki gajah.
Atasi keluhan Anda dengan Firmax3
Konsultasi & Informasi Pemesanan
Pin : 5F5B0CB2
SMS/WA : 088216771320